Wednesday, 30 May 2018

1. Besaran dan Satuan


BesaradaSatuan

Besaran

Besaran Pokok (Base Quantities)
Besaran pokok adalah besaran adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Besaran pokok (base Quantities) ada tujuh buah. Ketujuh besaran pokok tersebut dapat kamu lihat pada tabel berikut ini,


No
Besaran
Satuan                      
Lambang Satuan
Dimensi
Alat Ukur
1.
panjang
meter
m(meter)
L
mistar, jangka sorong
2.
massa
kilogram
kg(kilogram)
M
neraca, timbangan
3.
waktu
sekon
s(sekon)
T
jam, stopwatch
4.
suhu
kelvin
K(kelvin)
Ө
thermometer
5.
kuat arus
ampere
A(ampere)
I
amperemeter
6.
intensitas cahaya
kandela
cd(candela)
J
luxmeter, lightmeter
7.
jumlah zat
mol
mol(mol)
N
tidak diukur secara langsung atau spektometer massa

Besaran Turunan (Derived Quantities)
Besaran turunan adalah besaran yang satuan satuannya diturunkan dari satuan-satuan besaran pokok. Jumlah besaran turunan sangat banyak, semakin berkembangnya ilmu fisika, dimungkinkan akan muncul lagi besaran turunan yang baru. Contoh besaran turunan yang sekarang dikenal dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
No.
Besaran
Satuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
luas
volume
kecepatan
gaya
massa jenis
daya
usaha
meter persegi
meter kubik
meter per sekon
newton
kilogram per meter kubik
watt
joule
Alat Ukur Besaran Turunan
Pada pembahasan alat ukur sebelumnya, seluruhnya termasuk alat ukur besaran pokok. Bagaimanakan mengukur besaran turunan? Saat ini banyak besaran turunan yang dapat diukur secara langsung, artinya sudah ada alat ukurnya. Misalnya, tekanan udara diukur dengan barometer, gaya diukur dengan dinanometer. dan volume air diukur dengan gelas ukur. Sementara itu untuk mengukur luas atau volume suatu benda yang bentuknya beraturan kita dapat menggunakan rumus matematika. Ayo buka lagi pelajaran Matematika SD yang sudah kamu pelajari. Lalu bagaimana jika benda yang akan kita ukur bentuknya tidak beraturan, misalnya saja batu? untuk mengukurnya kita dapat menggunakan gelas ukur. 

Satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya. Untuk melihat berbagai rumus dalam bab besaran dan satuan silakan klik Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam

Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
Besaran sekalar adalah besaranyang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.

Mengukur
adalah membandingkan besaran dengan besaran lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan


Angka Penting
Notasi Ilmiah dinyatakan a x 10x
keterangan
a = bilangan bulat
x = pangkat bilangan bulat

contoh 

250.000 dituli2,5 x 105

0,054 dituli5,4 x 10-2


Aturan Angka Penting
Aturannya sebagai berikut:

a. Semua angka nol adalah angka penting

b. Semua angka nol yang terleyadiantara bukan nol termasuangka penting. 

Contoh 1005 (angka penting)

c. Semua angka nol pada angka desimal lebih dari nol dan terletak di akhir 

angka merupakaangka penting. Contoh 1,250 (4 angka penting)

d. Semua angka nolpada angka desimal  kurang dari nol dan terletak di

kanandan kiri komdesimal bukan merupakan angka penting. Contoh: 0,250

(angka penting)


Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting

hasilnya hanya mengandung satu angka taksiran.Contoh:

11,5 m
24,62 m +
36,12 m
Perkalian dan Pembagian Angka Penting
hasil perhitungan mengikuti jumlah angka penting paling sedikit. Contoh: 2,12 m (3 angka penting) 1,2  ( angk penting hasilnya  2,54 m2Berdasarka atura hasilnya  mengikut jumla angka penting paling sedikit yaitu 2 angka penting sehingga hasilnya 2,5 m2.

 Aturan Pembulatan

1. Angka hasil perhitungan lebih dari lima, angka dibulatkan ke atas. Contoh

3,23dibulatkamenjadi 3,24
2. Angka hasil perhitungan kurang dari lima, angka dbulatkan ke bawah. Contoh 4,231 dibulatkamenjadi 4,23
3. Angka hasil perhitungan tepat 5, dibulatkan ke atajika angka sebelumnya ganjil. Dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. Contoh 3,235 dibulatkan menjadi 3,24, dan 2,14dibulatkan menjadi 2,14

Pengukuran



 Alat Ukur
 ketelitian
 angka taksiran
 Mistar
 1 mm
 0.5 mm
 Jangka Sorong
 0.1 mm
 0.05 mm
 Mikrometer Sekrup
 0,01 mm
 0.005 mm